Letak, Luas, Batas Wilayah, Keadaan Alam, dan Keadaan Penduduk Mesir

Mesir (bahasa Arab: مصر, Maṣr), nama resmi Republik Arab Mesir (bahasa Arab: جمهوريّة مصر العربيّة, Jumhūriyyat Miṣr al-ʿArabiyyah, bahasa Arab Mesir: Gomhoreyyet Maṣr el-ʿArabeyya) adalah sebuah negara yang sebagian besar wilayahnya terletak di Afrika bagian timur laut. Mesir juga digolongkan negara maju di Afrika.

Mesir juga merupakan Negara pertama di dunia yang mengakui Kedaulatan Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Dengan luas wilayah sekitar 997.739 km² Mesir mencakup Semenanjung Sinai (dianggap sebagai bagian dari Asia Barat Daya) sedangkan sebagian besar wilayahnya terletak di Afrika Utara. Mesir berbatasan dengan Libya di sebelah barat, Sudan di selatan, jalur Gaza dan Israel di utara-timur. Perbatasannya dengan perairan ialah melalui Laut Tengah di utara dan Laut Merah di timur.

Mayoritas penduduk Mesir menetap di pinggir Sungai Nil (sekitar 40.000 km²). Sebagian besar daratan merupakan bagian dari gurun Sahara yang jarang dihuni. Mayoritas penduduk negara Mesir menganut agama Islam sementara sisanya menganut agama Kristen Koptik.

Mesir terkenal dengan peradaban kuno dan beberapa monumen kuno termegah di dunia misalnya Piramid Giza,Kuil Karnak,Lembah Raja serta Kuil Ramses. Di Luxor, sebuah kota di wilayah selatan terdapat kira-kira artefak kuno yang mencakup sekitar 65% artefak kuno di seluruh dunia. Kini, Mesir diakui secara luas sebagai pusat budaya dan politikal utama di wilayah Arab dan Timur Tengah.

Nama

Nama Mesir dalam Bahasa Indonesia, berasal dari istilah Arab Miṣr (IPA: [mi̠sˤr] atau pengucapan bahasa Arab Mesir: [mesˤɾ]; Arab: مِصر‎) adalah Arab klasik Al Quran dan menjadi nama resmi Mesir, sementara Maṣr (IPA: [mɑsˤɾ]; Arab Mesir: مَصر) adalah penyebutan lokal Bahasa Arab dialek Mesir. Nama ini berasal dari rumpun Semit, secara langsung terkait dengan nama Mesir dalam bahasa Semit lainnya, seperti Ibrani מִצְרַיִם (Mitzráyim). Catatan tertua yang merujuk mengenai nama Mesir, tercatat dalam Akkadia KURmi-iṣ-ru miṣru, terkait dengan istilah miṣru/miṣirru/miṣaru, yang bermakna "perbatasan" atau "daerah pinggiran".

Sejarah

Mesir merupakan salah satu negara tertua di dunia. Usia nya sudah lebih dri 5000 tahun. Suku asli Mesir adalah suku yang nomaden dari guru sahara, Afrika. Selama tiga ribu tahun mesir dipimpin oleh Firaun dari dinasti ke dinasti yang jumlahnya ada 30 dinasti, yang jumlah 140 Firaun yang berkuasa dari tahun ketahun. Mesir kuno di bagi menjadi 3 era, Old Kingdom, Middle Kingdom, New Kingdo. Setelah Era New Kingdom, kerjaan mesir kuno mengalami kerubuhan. Dan dikuasai oleh Suku dari luar, nyaitu suku Romawi (Oleh The Great Alexander), Arab, Turki (oleh Kesultanan Ottoman / Utsmaniyah). Peninggalan peninggalan dari kerjaan mesir kuno sangat banyak, contohnya ada Piramida Giza di Giza, Spinx ( Giza ), Lembah para raja, Red Pyramid, Piramida Sakkara, Kota Memphis (kota Mesir kuno)

Mesir Arab dan Utsmaniyah

!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sejarah Muslim Mesir dan Sejarah Mesir Utsmaniyah
! Informasi lebih lanjut: Kampanye Perancis di Mesir dan Suriah, Perang Utsmaniyah-Saudi, Perebutan kekuasaan Muhammad Ali, Perang Mesir-Utsmaniyah 1831, Perang Mesir-Utsmaniyah (1839-41), dan Kekhadawiyahan Mesir

Bizantium mampu membangun kontrol di negara itu setelah invasi singkat Persia pada awal abad ke-7, sampai 639-42, ketika Mesir diinvasi dan ditaklukkan oleh Khalifah oleh Muslim Arab. Ketika mereka mengalahkan tentara Bizantium di Mesir, orang Arab membawa Islam Sunni kesana. Pada awal periode, orang Mesir mulai membaurkan iman mereka kepercayaan adat dan praktik, yang menyebabkan berbagai tarekat Sufi berkembang sampai hari ini. Ritus-ritus ini selamat dari Gereja Ortodoks Koptik Alexandria.


Laksamana Inggris Codrington bernegosiasi dengan Muhammad Ali Pasya di istana terakhir di Iskandariyah. Penguasa Muslim ditunjuk kekhalifahan Islam untuk tetap in menguasai Mesir selama enam abad berikutnya, dengan Kairo sebagai pusat kekhalifahan dibawah Fathimiyah. Dengan berakhirnya Dinasti Ayyubiyah Kurdi, Mamluk, sebuah kasta militer Turko-Sirkasia, mengambil kontrol pada 1250 M. Pada akhir abad ke-13, Mesir menghubungkan Laut Merah, India, Malaya, dan Samudra Hindia.[9] Mereka terus memerintah negara itu sampai penaklukan Mesir oleh Turki Utsmaniyah pada 1517, yang setelahnya Mesir akan menjadi provinsi dari Kesultanan Utsmaniyah. Sekitar 40% populasi Mesir pada pertengahan abad ke-14 terbunuh oleh Kematian Hitam.

Setelah abad ke-15, invasi Utsmaniyah menekan sistem Mesir mengalami kemunduran. Militarisasi defensif merusak masyarakat sipil dan institusi ekonomi. Melemahnya sistem ekonomi yang dikombinasikan dengan efek dari penyakit pes yang meninggalkan Mesir yang membuat ia rentan dari invasi asing. Pedagang Portugis mengambil alih perdagangan mereka. Mesir mengalami enam kelaparan antara 1687 dan 1731. Kelaparan 1784 menyebabkan kerugian yang kira-kira seperenam dari penduduknya.


Pertempuran Piramida, 21 Juli 1798, oleh François-Louis-Joseph Watteau. Invasi Perancis di Mesir yang singkat itu dipimpin oleh Napoleon Bonaparte yang dimulai pada 1798. Pengusiran Peranci pada 1801 oleh tentara Utsmaniyah, Mamluk, dan Britania diikuti dengan empat tahun masa anarki sewaktu bangsa Utsmaniyah, Mamluk, dan Albania—yang biasanya tunduk kepada Utsmaniyah—saling berebut kekuasaan. Saat kekacauan ini, komandan resimen Albania, Muhammad Ali Pasya (Kavalali Mehmed Ali Pasha) muncul sebagai tokoh, dan pada 1805 tanpa sepengetahuan Sultan di Istanbul, Muhammad Ali diangkat sebagai raja muda di Mesir.

Politik Mesir

Mesir berbentuk republik sejak 18 Juni 1953, Mesir adalah negara pertama yang mengakui kedaulatan Indonesia. Muhammad Husni Mubarak telah menjabat sebagai Presiden Mesir selama lima periode, sejak 14 Oktober 1981 setelah pembunuhan Presiden Muhammad Anwar Sadat. Selain itu, ia juga pemimpin Partai Demokrat Nasional. Perdana Menteri Mesir, Dr. Ahmad Nazhif dilantik pada 9 Juli 2004 untuk menggantikan Dr. Athaf Ubaid.

Kekuasaan di Mesir diatur dengan sistem semipresidensial multipartai. Secara teoretis, kekuasaan eksekutif dibagi antara presiden dan perdana menteri namun dalam praktiknya kekuasaan terpusat pada presiden, yang selama ini dipilih dalam pemilu dengan kandidat tunggal. Mesir juga mengadakan pemilu parlemen multipartai.

Pada akhir Februari 2005, Presiden Mubarak mengumumkan perubahan aturan pemilihan presiden menuju ke pemilu multikandidat. Untuk pertama kalinya sejak 1952, rakyat Mesir mendapat kesempatan untuk memilih pemimpin dari daftar berbagai kandidat. Namun, aturan yang baru juga menerapkan berbagai batasan sehingga berbagai tokoh, seperti Aiman Nur, tidak bisa bersaing dalam pemilihan dan Mubarak pun kembali menang dalam pemilu.

Pada akhir Januari 2011 rakyat Mesir menuntut Presiden yang sekarang berkuasa Husni Mubarak untuk meletakan jabatannya. Hingga 18 hari aksi demonstrasi besar-besaran menuntut Presiden Husni Mubarak mundur, akhirnya pada tanggal 11 Februari 2011 Hosni Mubarak resmi mengundurkan diri. Pengunduran diri Husni Mubarak ini disambut baik oleh rakyatnya, dan disambut baik oleh dunia Internasional.

Pada 4 Juli 2013, Panglima Angkatan Bersenjata Mesir Jenderal Abdul Fattah as-Sisi mengumumkan adanya revolusi untuk mengamankan Mesir, yang bertujuan untuk menggulingkan Muhammad Mursi. Mursi sendiri adalah presiden pertama Mesir yang dipilih secara demokrasi.[14] Pada 3 Juni 2014, Komisi Pemilihan Mesir mengumumkan, mantan Jenderal Mesir, Abdul Fattah as-Sisi terpilih menjadi Presiden setelah menang dalam Pemilu Mesir pada Mei 2014.

Geografi

Mesir terletak antara garis lintang 22 ° dan 32 ° N, dan garis bujur 25 ° dan 35 ° E. Dengan luas 1.001.450 kilometer persegi (386.660 sq mi), Mesir adalah negara ke-30 terbesar di dunia. Karena iklimnya yang ekstrem dan gersang, sebagian besar populasi terkonsentrasi di sepanjang Lembah Nil yang sempit dan Delta sungai Nil. Sekitar 99 % penduduk Mesir menempati kawasan lembah sungai Nil dan kawasan delta sungai di dekat Laut Mediterania. Mesir berbatasan dengan Libya di sebelah barat, Sudan di selatan, Laut Mediterania di utara, dan Jalur Gaza, Israel, dan Laut Merah di timur. Mesir mempunyai lokasi geopolitik yang penting di perbatasan Asia-Afrika, ia memiliki sebuah jembatan tanah (Tanah Genting Suez) antara Afrika dan Asia, wilayah ini dilalui sebuah terusan yang menghubungkan Laut Mediterania dengan Samudera Hindia (melalui Laut Merah).

Terlepas dari Lembah Nil, mayoritas lanskap Mesir adalah gurun, dengan beberapa oasis bertebaran di kawasan itu. Tiupan angin yang kencang menciptakan banyak bukit pasir yang tingginya 100 kaki (30 m). Mesir termasuk bagian dari gurun Sahara dan Gurun Libya. Gurun ini dilindungi Kerajaan Firaun dari ancaman Barat dan disebut sebagai "tanah merah" pada zaman Mesir kuno.

Kota-kota penting di Mesir adalah Alexandria,yang merupakan kota terbesar kedua; Aswan; Asyut; Kairo, yang merupakan ibukota Mesir modern dan kota terbesar; El-Mahalla el-Kubra; Giza, situs Piramida Khufu; Hurghada; Luxor; Kom Ombo; Port Safaga; Port Said; Sharm El Sheikh; Suez, di mana ujung selatan Terusan Suez berada; Zagazig; dan al-Minya. Oasis di Mesir diantaranya ialah Bahariya, el Dakhla, Farafra, el Kharga dan Siwa.

Pada tanggal 13 Maret 2015, rencana untuk pemindahan ibukota diumumkan.

Ekonomi Mesir

Ekonomi Mesir sangat tergantung pada pertanian, media, ekspor minyak bumi, ekspor gas alam, dan pariwisata, terdapat pula lebih dari tiga juta orang Mesir bekerja di luar negeri, terutama di Arab Saudi, Teluk Persia dan Eropa. Penyelesaian Bendungan tinggi Aswan pada tahun 1970 dan resultan Danau Nasser telah menghasilkan tempat yang dihormati sepanjang masa dari Sungai Nil dalam pertanian dan ekologi negara Mesir. Sebuah populasi yang berkembang pesat, lahan pertanian terbatas, dan semua ketergantungan pada Sungai Nil terus membebani sumber daya dan menekankan ekonomi.

Demografi Mesir

Mesir merupakan negara Arab paling banyak penduduknya sekitar 74 juta orang. Hampir seluruh populasi terpusat di sepanjang Sungai Nil, terutama Iskandariyah dan Kairo, dan sepanjang Delta Nil dan dekat Terusan Suez.

Penduduk Mesir hampir homogen. Pengaruh Mediterania (seperti Italia dan Yunani) dan Arab muncul di utara, dan ada beberapa penduduk asli hitam di selatan. Banyak teori telah diusulkan mengenai asal usul orang Mesir, namun tidak ada yang konklusif, dan yang paling banyak diterima adalah masyarakat Mesir merupakan campuran dari orang Afrika Timur dan Asia yang pindah ke lembah Nil setelah zaman es.

Sejak zaman Mesir Kuno hingga sekarang, masyarakat Mesir telah menggunakan bahasa-bahasa dari rumpun bahasa Afro-Asia yang diduga berasal dari daerah sekitar Ethiopia di Tanduk Afrika. Penduduk Mesir Kuno berbicara dengan bahasa Mesir yang ditulis dengan hieroglif Mesir. Bahasa Mesir berkembang menjadi bahasa Demotik pada 600 SM dan bahasa Koptik pada 200 M, keduanya banyak dipengaruhi oleh bahasa Yunani, sebelum mati sekitar abad ke-17 M. Bahasa Arab, yang diperkenalkan beserta agama Islam pada abad ke-7, mendominasi masyarakat Mesir sejak saat itu. Walau sudah mati, komunitas Kristen Koptik masih menggunakan bahasa Koptik sebagai bahasa liturgi, meskipun dalam sehari-hari mereka berbicara dalam bahasa Arab. Sebagai bekas koloni Britania Raya, bahasa Inggris juga digunakan sebagai bahasa kedua, kebanyakan dalam bidang ekonomi dan oleh masyarakat terpelajar dan elit.

Agama di Mesir

Agama memiliki peranan besar dalam kehidupan di Mesir. Secara tak resmi, adzan yang dikumandangkan lima kali sehari menjadi penentu berbagai kegiatan. Kairo juga dikenal dengan berbagai menara masjid dan gereja. Menurut konstitusi Mesir, semua perundang-undangan harus sesuai dengan hukum Islam. Negara mengakui mazhab Hanafi lewat Kementerian Agama. Imam dilatih di sekolah keahlian untuk imam dan di Universitas Al-Azhar, yang memiliki komite untuk memberikan fatwa untuk masalah agama.

90% dari penduduk Mesir adalah penganut Islam, mayoritas Sunni dan sebagian juga menganut ajaran Sufi lokal. Sekitar 10% penduduk Mesir menganut agama Kristen; 78% dalam denominasi Koptik (Koptik Ortodoks, Katolik Koptik, dan Protestan Koptik). Gereja Kristen Koptik memiliki keunikan dari denominasi Kristen lainnya, karena, seperti Kristen Asiria, mereka masih menggunakan bahasa kuno yang dulu mendominasi daerah mereka sebagai bahasa liturgi, dalam hal ini bahasa Mesir dalam bentuk Koptik.

Pendidikan

Secara historis, modernisasi pendidikan di Mesir berawal dari pengenalan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi Napoleon Bonaparte pada saat penaklukan Mesir. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dicapai Napoleon Bonaparte yang berkebangsaan Perancis ini, memberikan inspirasi yang kuat bagi para pembaharu Mesir untuk melakukan modernisasi pendidikan di Mesir yang dianggapnya stagnan. Di antara tokoh-tokoh tersebut Jamaluddin al-Afghani, Muhammad Abduh, dan Muhammad Ali Pasya. Dua yang terakhir, secara historis, kiprahnya paling menonjol jika dibandingkan dengan tokoh-tokoh yang lain.

Sistem Pendidikan di negara Mesir meliputi:

1.   Sekolah Dasar (Ibtida’i).
2.   Sekolah Menengah Pertama (I’dadi).
3.   Sekolah Menengah Atas (Tsanawiyah ‘Ammah).
4.   Pendidikan Tinggi (Jami‘ah).

Referensi : https://id.wikipedia.org/wiki/Mesir, https://halokawan.com/batas-wilayah-negara-tetangga-mesir-egypt/